Judul Buku : Diaroma Sepasang Al-Banna
Penulis : Ari Nur
Penerbit: Mizan
Tahun Terbit: 2004
Tebal: 288
Tentang Buku:
Bagaimana jika jadinya ketika sepasang manusia berbeda cara pandang dalam memahami kehidupan sanggup bertautan, bergandengan, dan hiduo menggapai impian. Ataukah mereka justru saling berpaling, berpisah, dan saling menjauh?
Kok nge-review novel kek gini sih? Kok bisa? Hmm ini tuh novel romansa islami satu-satunya yang pernah aku baca dan pastinya paling berkesan banget. Banyak banget ilmunya. Ga sekedar roamansa ecek-ecek yang full of drama tanpa ada sesuatu yang bisa kita jadiin bahan pelajaran. Yupps… novel ini komplit buat aku. Ada romansanya (sukak banget genre ini hehe..), ilmunya dapet, banyak terms mengenai tentang dunia arsitek yang menurut aku dapet dijadiin nilai plus dari buku ini.
Dakwahnya kental banget. Nuansa keislamannya apa lagi. Makanya aku banyak belajar dari buku ini. Satu hal yang paling membekas, manusia tuh kalo udah beda pendapat, beda pandangan, beda ideologi tuh sulit. Solusi satu-satunya yaa harus bisa meredakan ego masing-masing.
Kelebihan? Dalam cerita ini bahasa yang digunakan cukup bagus, mengalir, sarat dengan istilah popular. Techno, high tech, dan architect minded. Serta unsure dakhwahnya cukup kental. Kekuragannya? Mungkin gada seri keduanya kali yee hehe…
Penulis : Ari Nur
Penerbit: Mizan
Tahun Terbit: 2004
Tebal: 288
Tentang Buku:
Bagaimana jika jadinya ketika sepasang manusia berbeda cara pandang dalam memahami kehidupan sanggup bertautan, bergandengan, dan hiduo menggapai impian. Ataukah mereka justru saling berpaling, berpisah, dan saling menjauh?
Kok nge-review novel kek gini sih? Kok bisa? Hmm ini tuh novel romansa islami satu-satunya yang pernah aku baca dan pastinya paling berkesan banget. Banyak banget ilmunya. Ga sekedar roamansa ecek-ecek yang full of drama tanpa ada sesuatu yang bisa kita jadiin bahan pelajaran. Yupps… novel ini komplit buat aku. Ada romansanya (sukak banget genre ini hehe..), ilmunya dapet, banyak terms mengenai tentang dunia arsitek yang menurut aku dapet dijadiin nilai plus dari buku ini.
Dakwahnya kental banget. Nuansa keislamannya apa lagi. Makanya aku banyak belajar dari buku ini. Satu hal yang paling membekas, manusia tuh kalo udah beda pendapat, beda pandangan, beda ideologi tuh sulit. Solusi satu-satunya yaa harus bisa meredakan ego masing-masing.
Kelebihan? Dalam cerita ini bahasa yang digunakan cukup bagus, mengalir, sarat dengan istilah popular. Techno, high tech, dan architect minded. Serta unsure dakhwahnya cukup kental. Kekuragannya? Mungkin gada seri keduanya kali yee hehe…
Komentar
Posting Komentar